Povidone Iodine berasal dari campuran polimer polyvinylpyrrolidone dan Iodine (yodium). Iodine pertama kali ditemukan pada tahun 1811 berupa kristal berwarna gelap hasil reaksi asam sulfat dan sisa abu yang berasal dari salah satu sumber Iodine yang tersedia di alam seperti dari hasil laut dan hasil dari pertambangan. Iodine di Indonesia kini masih dominan didapatkan dari hasil pertambangan dibandingkan dari hasil laut. Pada dasarnya, Povidone Iodine memiliki kekurangan yaitu tidak larut dalam air, namun seiring perkembangannya, Povidone Iodine melalui berbagai jenis percobaan yang dapat menyempurnakan kekurangan sebelumnya sejak ditemukan pada tahun 1955 sampai saat ini.
Penggunaan Povidone Iodine pada umumnya merupakan agen antiseptik yang digunakan sebagai obat pencegah infeksi yang ditemukan dalam berbagai bentuk sediaan, seperti krim atau salep luka, obat kumur, sampai vaginal douche. Agen antiseptik ini juga digunakan sebagai cairan yang dapat membersihkan atau sterilisasi alat sebelum tindakan medis, bisa disebut juga sebagai medical device used. Povidone Iodine dengan tujuan tersebut biasa dilakukan di lingkungan rumah sakit, puskesmas, ataupun klinik.
Agen antiseptik ini banyak digunakan untuk mencegah infeksi dengan cara merusak sel hingga dapat membunuh bakteri, jamur, dan virus. Peran membasmi kuman penyebab infeksi dijalankan oleh Iodine, sedangkan polimer berperan sebagai media yang membantu Iodine untuk tersalurkan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan kemampuan Iodine dalam mengobati infeksi dengan efektif, penggunaan Povidone Iodine semakin meluas dan merambah ke dunia veteriner seperti pada peternakan dan perairan. Dunia veteriner semakin mudah dalam mencegah penyakit yang menyerang hewan ternak atau tambak, seperti mencegah adanya virus yang dapat menyerang hewan ternak di kandang, mencegah terjadinya mastitis pada sapi perah, dan mengurangi lapisan biofilm atau jamur pada udang dan tambaknya yang dapat menurunkan kualitas gizi dan ukuran udang. Kualitas hewan ternak menjadi lebih baik, maka hal tersebut dapat menjadi peluang Indonesia untuk menyediakan pangan yang berkualitas. Dunia antiseptik ternyata sangatlah luas, tidak hanya manusia, tetapi makhluk hidup lainnya pun dapat merasakan apa manfaat dari Povidone Iodine ini.